Sejak dua menjak ni, entah kenapa, aku teringatkan seseorang ni. Tak yah la aku perkenalkan sape, tapi mengingatkan dia membuatkan parut luka aku berdarah kembali. Ewah, ayat puitis pulak, huhuhu. Tapi serius, terasa la sisa-sisa luka yang masih berbekas. Bukan aku tak boleh terima kenyataan, bukan aku masih menyimpan harapan, tapi kenangan tetap kenangan. Kalau indah tak pe jugak, tapi langsung tiada memori indah aku kira.
Masih berdendam lagikah aku?
Selamat tinggal sayang
Bila umurku panjang, kelak ku kan datang ’tuk buktikan
Satu balas ’kan kau jelang
Jangan menangis sayang
Ku ingin kau rasakan, pahitnya terbuang
Sia-sia, memang kau pantas dapatkan
Akhirnya, usai sudah semua
Ku dapat tertawa, bahagia
S’lalu tampak indah, awalnya
Berakhir bencana
(Karma by Cokelat)
(Karma by Cokelat)
No comments:
Post a Comment